Fakultas Tarbiyah INSUD Jalin Kerjasama Dengan FTK Universitas Al-Hikmah Indonesia
Fakultas Tarbiyah INSUD Jalin Kerjasama Dengan FTK Universitas Al-Hikmah Indonesia…
Minggu, 6 November 2022 bertempat di Aula Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan kegiatan Stadium Generale dalam rangka peringatan dies natalis Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) yang ke 14 diadakan dengan mengambil tema “membangun kompetensi mahasantri menyongsong era society 5.0”.
Bapak Fahrur Rosikh selaku ketua panitia kegiatan mengungkapkan dalam opening speechnya bahwa orang yang ingin sukses di era sekarang harus memiliki 2 TAS, yaitu legalitas dan jabatan. Legalitas merupakan dokumen formal yang menunjukkan bahwa seseorang telah berhasil menyelesaikan Pendidikan atau pelatihan berupa ijazah atau sertifikat. Meskipun Legalitas bukan segalanya tetapi legalitas dapat menghantarkan seseorang sukses di masa depannya.
Sedangkan kapasitas adalah kemampuan, keahlian atau keterampilan yang dikuasi oleh seseorang baik ranah kognitif maupun afektif. Hari ini banyak orang yang mempunyai legalitas (ijazah/sertifikat) akan tetapi tidak semuanya mempunyai kapasitas yang linier dengan ijazahnya. Sehingga banyak mahasiswa yang akhirnya lulus menjadi respon. Di akhir paparanya dekan fakultas tarbiyah tersebut memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mau memanfaatkan kesempatan menjadi mahasiswa sebaik-baiknya baik di dalam kegiatan perkuliahan maupun di luar perkuliahan.
Acara stadium generale menghadirkan Narasumber Dzihan Zahriz Zaman, M.Pd. Beliau memaparkan bahwasanya pada jaman ini banyak memberikan pengaruh besar dalam dunia pekerjaan. Berbagai pekerjaan telah banyak diganti oleh sistem bahkan kinerja sistem tersebut mengurangi banyak resiko kesalahan. Seperti tukang warnet, tukang ojek yang sudah hilang dan masih banyak lagi. Mahasantri dituntut untuk terus memperbaiki mentalitas karena masyarakat kita sejauh ini adalah followers bukan produksi. Selain itu, mahasiswa harus giat Literasi yaitu membaca buku, sikap, fenomena, peristiwa, sejarah dan sebagainya. Ada sebuah pepatah yang mengungkapkan tidak ada satu pun orang hebat yang tidak suka membaca dan menulis.Ingat penulis kitab hikam dan ihya yang kebenaran kitabnya diakui dan masih dikaji santri sampai sekarang.
Di akhir paparanya beliau berpesan agar Mahasantri harus memposisikan teknologi bukan sebagai ghoyah melainkan wasilah untuk mencapai kemaslahatan dan hajat hidup bersama dengan sikap dan nilai diri yang dipunya.
(REPORTER: ERLINA SEFTIANA MAFTUCHAH/MPI VII-A)
Fakultas Tarbiyah INSUD Jalin Kerjasama Dengan FTK Universitas Al-Hikmah Indonesia…
Seminar Karir Dan Pembekalan Calon Lulusan Fakultas Tarbiyah Insud Lamongan…
Studium Generale INSUD Mengulas Pentingnya Pendidikan Karakter Mahasiswa Lamongan, Institut…
Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren Sunan Drajat